BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar belakang
Informasi
akuntansi mempunyai peran penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk
bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000). Informasi akuntansi dapat menjadi
dasar yang andal bagi pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolaan usaha
kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga, dan
lain-lain. Dalam hubungan usaha kecil dengan pemerintah dan kreditur (bank),
penyediaan informasi akuntansi juga diperlukan. Kewajiban menyelenggarakan
pencatatan akuntansi yang baik bagi usaha kecil di Indonesia sebenarnya telah
tersirat dalam undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dan dalam
undang-undang perpajakan. Pemerintah maupun komunitas akuntansi telah
menegaskan pentingnya pencatatan dan penyelenggaraan informasi akuntansi bagi
usaha kecil, walaupun dalam kenyataan desakan hukum (law enforcement) dari
regulator belum memadai (Pinasti 2007).
Setiap perusahaan pasti di harus kan untuk memiliki catatan/laporan meskipun
sesederhana mungkin, karena adanya pembukuan tersebut akan memudahkan masyarakat/pelaku
bisnis untuk mengatur arus keuangan yang masuk dan keluar agar dapat dikerahui
secara rinci keuntungan dan kerugian yang di dapatkan.
1.2 Perumusan Masalah
Didalam manajemen mengelola perusahaan pasti memerlukan pencatatan/laporan, pencatatan ini adalah dimana kita akan mencatat setiap pemasukan atau pengeluaran yang dilakukan
oleh suatu perusahaan, pencatatan sangat penting dilakukan oleh suatu perusahaan
agar lebih mudah untuk mengetahui mereka untung atau rugi meskipun pencatatan
itu di lakukan secara sederhana .
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
a.
Untuk mengetahui definisi pencatatan sederhana
b.
Untuk mengetahui apa saja yang harus ada di pencatatan sederhana
c.
Untuk mengetahui bagaimana pencatatan sederhana
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pencatatan Keuangan
Merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang berupa ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
2.2 Tujuan dibuat pencatatan keuangan
- Mengetahui kondisi keuangan bisnis yang dijalankan
Merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang berupa ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
2.2 Tujuan dibuat pencatatan keuangan
- Mengetahui kondisi keuangan bisnis yang dijalankan
·
Berapa uang
yang kita punya saat ini dari bisnis
·
Untung atau
rugi usaha ini, berapa nilai untung/ruginya.
-
Mencegah Bisnis Mati
·
Dengan
mengetahui kondisi keuangan, maka kita bisa melakukan pencegahan sedini
mungkin.
·
Mengetahui
posisi uang kas-nya sudah minim. jadi, misalnya ; tidak tambah beli stock
jualan dulu.
·
Banyak
bisnis mati bukan karena tidak ada penjualan tapi tidak ada uang kas, untuk
beli bahan baku dsb.
-
Sebagai bahan/dasar dokumen untuk :
·
Melakukan
proses akuntansi
·
Jika nanti
suatu saat, sudah memiliki sumber daya (uang dan personal) untuk melakukan
pembukuan akuntansi, maka sudah tersedia dokumennya untuk di pindahkan ke
pembukuan yang benar dan betul sesuai kaidah akuntansi. Untuk kepentingan
perhitungaan pajak-pajak yang dibayarkan sesuai karena ada dokumennya.
·
Dokumen
pendukung untuk mengajukan dana kredit Jika mengajukan kredit maka, maka
dokumen keuangannya sudah siap atau tinggal di improve sedikit
lagi.
Laporan Keuangan merupakan hasil dari suatu kombinasi sifat berbagai data, yaitu:
1. Fakta-fakta yang telah dicatat (record fact)
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate)
3. Pendapat pribadi (personal judgment)
2.3 Bentuk pencatatan Keuangan
1. Neraca
Sering disebut balance sheet, merupakan suatu laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan di suatu waktu, biasanya saat tutup buku, yang terdiri dari Aktiva, Hutang, dan Modal.
2. Laporan Rugi Laba
Laporan yang menunjukkan seluruh pengasilan dan biaya dari suatu unit usaha dalam periode tertentu. Laporan ini terkadang disebut Laporan Pendapatan atau Penghasilan
Laporan Keuangan merupakan hasil dari suatu kombinasi sifat berbagai data, yaitu:
1. Fakta-fakta yang telah dicatat (record fact)
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate)
3. Pendapat pribadi (personal judgment)
2.3 Bentuk pencatatan Keuangan
1. Neraca
Sering disebut balance sheet, merupakan suatu laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan di suatu waktu, biasanya saat tutup buku, yang terdiri dari Aktiva, Hutang, dan Modal.
2. Laporan Rugi Laba
Laporan yang menunjukkan seluruh pengasilan dan biaya dari suatu unit usaha dalam periode tertentu. Laporan ini terkadang disebut Laporan Pendapatan atau Penghasilan
2.4 Hubungan Neraca dan pencatatan Rugi Laba
1.
Neraca
Neraca penting dibuat
setidaknya setahun sekali, untuk mengetahui nilai perusahaan dari waktu ke
waktu. Saat awal perusahaan, neraca perusahaan biasanya hanya terdiri dari
modal awal dan utang serta aset yang diperoleh dari belanja modal tersebut.
Aset termasuk sebagai aktiva, sementara utang dan modal masuk sebagai pasiva.
Seiring waktu, aset perusahaan bisa
bertambah, bisa pula terjadi utang-piutang, atau cadangan kas menjadi berkurang
atau bertambah, dan lain-lain. Nilai perusahaan bisa saja bertambah atau
berkurang karenaperusahaan mengalami keuntungan atau kerugian.
2.
Laporan
Rugi Laba
Berdasarkan catatan
aliran kas tersebut, dapat membuat laporan rugi laba. Laporan
rugi laba ini berisi pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya sehingga diketahui
apakah usaha tersebut mengalami keuntungan atau mungkin mengalami kerugian. Perlu
diingat mengeluarkan faktor aset, modal, barang, dan utang dari laporan
keuangan ini.
Untuk pembukuan sederhana dapat
digunakan metode garis lurus. Asumsi metode ini: menganggap
sebuah barang mempunyai masa pakai tertentu dan nilai penyusutannya adalah
pembagian antara harga pembeliannya dengan masa pakainya.
Bila hasilnya
ternyata rugi, dapat mengevaluasi peyebab kerugiannya. Selanjutnya, dapat memutuskan
apakah penyebab kerugian tersebut dapat diatasi atau malah harus
menutup usaha tersebut untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
2.5 Metode dan Teknik Analisa
1. Analisa perbandingan Laporan Keuangan
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan
3. Analisa sumber dan penggunaan modal
4. Analisa sumber dan penggunaan kas
5. Analisa Ratio
6. Analisa break even
2.6
contoh-contoh pencatatan keuangan sederhana
1. Contoh gambar
invoice sederhana
2. Contoh gambar pencatatan kas sederhana
3. Contoh gambar pencatatan piutang sederhana
4. Contoh gambar pencatatan hutang sederhana
5. Contoh gambar pencatatan stock sederhana
6. Contoh gambar pencatatan estimasi cash flow sederhana
BAB III
PENUTUP
3.1 Komentar
Pada konsep ini kita
mengetahui betapa pentingnya untuk pencatatan/laporan bagi perusahaan yang
sederhana maupun perusahaan yang sudah besar karena konsep ini merupakan salah
satu konsep yang sangat penting untuk kemajuan suatu perusahaan, dimana kita
telah mengetahui konsep ini bisa di bilang kuncinya karena di dalamnya kita
mengetahui laba atau kerugian suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://nilamahandika.blogspot.co.id/2011/07/pencatatan-keuangan-sederhana.html
0 komentar:
Posting Komentar